TAK SELAMANYA BUDAYA LAMA MEMBOSANKAN
Di zaman digital ini apakah budaya masih ada? Tak semua budaya masih lestari, bahkan budaya asing sekarang ini sudah memasuki indonesia dengan cara berasimilasi ataupun berakulturasi. Sedikit mengetahui apa itu pengertian budaya? Budaya adalah suatu cara hidup yang dinamis atau bisa berubah – rubah atau berkembang, dimiki oleh beberapa kelompok atau dimiliki bersama, dan pasti diwariskan terhadap generasi penerus atau anak cucu. Budaya bisa terbentuk karena bebrapa atau banyk hal yang sangat kompleks seperti agama, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, karya seni, juga politik. Dan sekarang kita akan membahas budaya yang ada di Keraton Kacirebonan atau kebudayaan secara universal. Dahulu kala tahun – tahun awal pembentukannya, kesultanan aktif menyebarkan agama islam. Sebagai kota pelabuhan, Cirebon menarik pemukim dari dalam dan luar negeri. Budaya Cirebon digambarkan sebagai budaya Jawa pesisir, mirip dengan Banten, Jakarta, Pekalongan, dan Semarang. Beberapa simbol kerajaan Keratom Kacirebonan menggambarkan warisan dan pengaruhnya. Seperti spanduk disebut “Macan Ali” dengan kaligrafi Arab yang disusun menyerupai harimau. Dan yang paling terkenal dimana – mana adalah batik Cirebon terutama batik Megamendung. Batik Cirebon memiliki warna – warna yang cerah dengan motif dan pola yang terlihat jelas menunjukkan pengaruh china dan lokal dan terutama batik Megamendung tersebut. Motif batik megamendung ini adalah awan pembawa hujan sebagai lambang kesuburan dan pemberi kehidupan. Motif megamendung ini pun mempunyai sejarah yaitu berkaitan dengan sejarah kedatangan bangsa China di Cirebon, yaitu Sunan Gunung Jati yang menikah dengan wanita asing Tionghoa bernama Ong Tie. Pola penyebaran Batik Cirebon ini sama dengan pola penyebaran batik yogya atau solo yakni pertama – tama muncul dilingkungan dalam keraton kemudian dibawa keluar lingkungan keraton oleh para abdi dalem yang bertempat tinggal di luar keraton, yang pada mulanya seni membatik hanya dilakukan atau dipelajari oleh para putri keraton saja untuk mengisi waktu luang. Cirebon tak hanya memiliki batik namun juga memiliki seni tari yang cukup terkenal yaitu Tari Topeng Cirebon, tari topeng sendiri banyak sekali ragamnya dan mengalami perkembangan dalam hal gerakan, maupun cerita yang ingin disampaikan. Kadang tari topeng dilakukan solo atau bisa dimainkan oleh beberapa orang. Proses pewarisan keahlian dalam tari topeng ini terbagi menjadi dua yaitu proses pewarisan secara tradisional, dan pewarisan secara modern.Pewarisan secara tradisional biasanya dengan cara penyampaian lisan yang biasa dilakukan sang guru kepada muridnya , sehingga si murid dituntut untuk memperhatikan, melihat juga mendengarkan apa yang gurunya lakukan diatas panggung pagelaran.
Pewarisan secara modern adalah proses pengalihan pengetahuan ini biasanya dilakukan di sanggar – sanggar tari milik para dalang Tari Topeng Cirebon, tak hanya mendengarkan dan melihat, namun juga diajarkan pola – pola gerakan yang didapat.
Dewasa ini di sekolah - sekolah menengah pun banyak organisasi yang mengatasnamakan mereka sebagai penari topeng, jadi sekarang ini tak harus ke sanggar, degan mengikkuti organisasi di sekolah pun dapat mempelajari Tari Topeng Cirebon bahkan ikut serta dalam melestarikan budaya, karena sekarang ini tak hanya di pentas Tari Topeng Cirebon di promokan, bahkan sekarang ini banyak lomba – lomba yang di adakan bahan ada lomba yang hingga tarafnya internasional. Tak hanya tentang tari, sekarang ini orang – orang dari luar indonesia sudah mengetahui batik bahkan banyak yang menyukai baju batik. Batik sudah internasional masa kita sebagai masyarakatnya malah lebih bangga memakai baju brand brand luar indonesia? Tak dipungkiri penggunaan batik di Indonesia hanya dilakukan ketika ada acara – acara tertentu saja.
0 Response to "BUDAYAKAN BERBUDAYA "
Posting Komentar